Adsense web, Tools, PLR articles, Ebooks SEBENAGHAU: TEKNIK PEMBERIAN PAKAN

AdBrite

Thursday, April 9, 2009

TEKNIK PEMBERIAN PAKAN

Bagaimana teknik pemberian Pakan ?

Pakan merupakan sumber energi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup bagi ikan yang dibudidayakan, pakan juga dibutuhkan untuk menghadapi tekanan lingkungan yang kurang ideal, bertahan hidup, pertumbuhan serta untuk reproduksi.

Dalam budidaya secara intensif, pakan menjadi salah satu kunci untuk mencapai suatu keberhasilan. Lebih dari 60% biaya produksi tersedot untuk pembelian pakan, sehingga pengelolaan pakan haruslah dilakukan dengan tepat dan cermat. Mulai dari pemilihan jenis, ukuran dan merek pakan, cara pemberian, frekuensi serta jumlah pakan yang diberikan juga harus dilakukan dengan hati-hati. Kesalahan dalam pengelolaan pakan akan menyebabkan kegagalan dalam usaha budidaya secara keseluruhan.

Berbagai merek pakan sudah ditawarkan pabrikan pakan, tetapi secara umum jenisnya hanya ada dua macam yaitu pakan tenggelam dan pakan terapung. Pakan tenggelam harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan yang terapung, akan tetapi dibutuhkan kesabaran dan waktu yang lebih lama untuk memberikannya ke ikan. Pakan terapung diyakini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan pakan tenggelam, diantaranya saat diberikan pada ikan, pakan dapat dilihat dengan jelas sehingga kita bisa tahu persis apakah pakan yang kita berikan benar-benar dimakan ikan atau tidak, jumlahnya sudah cukup, masih kurang atau malah sudah berlebihan ?. Belum lagi cara pemberiannya relatif lebih praktis dan tidak membutuhkan waktu yang lama asalkan happa yang kita pasang dalam jaring berfungsi dengan sempurna sehingga pakan tidak ada yang keluar dari jaring.

Dalam hal ukuran diameter pakan, pabrikan sudah membuat sesuai kebutuhan konsumen mulai yang paling halus untuk keperluan benih yang baru menetas hingga yang relatif besar untuk pakan indukan. Namun karena bibit yang digunakan dalam karamba jaring apung ini sudah relatif besar yaitu minimal 10 gram/ekor maka pakan yang digunakan bisa langsung dimulai dengan yang diameter 3 mm. Pakan ukuran 3 mm ini bisa digunakan hingga ikan mencapai ukuran 150 gram/ekor. Setelah bobot ikan mencapai lebih dari 150 gram/ekor, sebaiknya ukuran pakan kita ganti dengan ukuran diameter 5 mm dan pakan ini bisa kita pakai hingga ikan siap panen.

Agar pakan yang diberikan tidak keluar dari jaring karamba, maka pada semua sisi bagian dalam jaring sedalam satu meter hingga setengah meter diatas permukaan air dipasang “damper” yang dibuat dari waring hitam (happa). Usahakan pemasangan happa ini cenderung agak membulat agar pakan tidak mengumpul di setiap pojokan karamba. Tambatkan happa tersebut pada bagian atas dan bawah jaring sehingga happa persis menempel pada jaring .

Untuk mengetahui reaksi ikan terhadap pakan yang diberikan, sebaiknya pemberian pertama kali cukup dalam jumlah yang sedikit saja. Perlu diingat bahwa reaksi ikan terhadap pakan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Antara hari ini dan keesokan harinya reaksi ikan bisa sangat berbeda. Apabila reaksi ikan baik maka pemberian pakan bisa dilanjutkan, akan tetapi bila ikan kurang tanggap terhadap pakan yang diberikan maka sebaiknya tunda pemberian pakan hingga beberapa saat sambil kita lihat perkembangan reaksi ikan. Ikan yang mau makan ditandai dengan pergerakan memutar ataupun banyak yang muncul ke permukaan air. Bila kita mendekat, ikan cenderung mengejar ke arah kita.

Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan jumlah dan ukuran ikan, secara gampangnya berikanlah pakan setiap kali ikan kelihatan sudah lapar dan hentikanlah pemberian pakan segera sebelum ikan kekenyangan. Ikan yang kenyang reaksinya akan lamban dan bila pakan yang diberikan sudah berlebihan maka pakan tersebut akan mengambang di permukaan air dan kemudian akan mengembang. Pakan yang sudah mengambang lebih dari 15 menit diyakini sudah turun kualitas atau kandungan gizinya.

Frekuensi pemberian pakan juga sangat dipengaruhi oleh ukuran ikan dan kondisi lingkungan, namun secara umum ikan yang kecil frekuensinya lebih sering dibandingkan dengan ikan yang lebih besar. Demikian pula dengan lingkungan, kondisi lingkungan yang mendukung butuh frekuensi pemberian pakan yang lebih sering.

Secara kasat mata, pengaruh manajemen pakan yang baik akan tampak pada ikan. Pengelolaan pakan yang baik akan menghasilkan ikan yang sehat, cepat besar,kematian yang rendah, waktu pemeliharaan yang lebih singkat dan konversinya (FCR) rendah. Kesemuanya ini tentulah akan menguntungkan petani.

No comments:

Post a Comment