Adsense web, Tools, PLR articles, Ebooks SEBENAGHAU: JAMBAL SIAM (Pangasius Suchi)

AdBrite

Wednesday, April 8, 2009

JAMBAL SIAM (Pangasius Suchi)

Jambal Siam atau di Indonesia dikenal juga dengan nama Lele Bangkok adalah jenis ikan air tawar yang biasa hidup di sungai-sungai, kolam dan rawa-rawa di Tailand. Sebagai ikan yang biasa hidup liar, mulanya ikan ini sulit dibudidayakan. Namun setelah dapat beradaptasi dengan lingkungan kolam buatan, pemijahannya kini sudah bisa berhasil. Dilihat dari kebiasaan makannya, pangasius tergolong dalam jenis Carnivor dan menyukai berbagai jenis pakan alami seperti zooplankton. Akan tetapi dalam budidayanya kini pangasius juga sudah diberi pakan buatan berupa pelet yang kaya protein.

Pada awalnya, saat pertama kali diimpor ke Indonesia bahkan hingga kini jenis ikan Pangasius Sutchi ini dijadikan sebagai ikan hias. Namun di Negara asalnya (Thailand), sebenarnya ikan ini sudah lama dikenal sebagai ikan konsumsi dan sudah membudaya di masyarakat

Sebagai ikan hias, ikan ini cukup banyak digemari para penghoby karena warnanya yang cukup indah serta bentuk tubuhnya yang unik mirip ikan hiu. Tak heran jika ikan ini juga dikenal dengan sebutan Siamese Shark atau Hiu Siam. Namun di Thailand dalam bahasa sehari-hari ikan ini sering disebut dengan “Pla Sawai”.

Saat ini di Indonesia-pun pangasius juga sudah banyak ditemukan di pasar sebagai ikan konsumsi, bahkan di daerah Jawa tengah penggemar ikan ini sudah cukup banyak. Tidaklah terlalu mengherankan karena rasa dagingnya memang cukup gurih dan lezat.

Tidak hanya di Thailand, sebenarnya ikan jenis ini sudah lama ada di Indonesia namun spesiesnya berbeda. Ada dua spesies pangasius yang terdapat di Indonesia yaitu Pangasius pangasius dan Pangasius polyurandon. Beda kedua jenis pangasius ini hanya terletak pada bentuk kepala dan sirip punggungnya. Pangasius pangasius kepalanya lebih besar dan bentuknya menyerupai segitiga, sedangkan Pangasius polyurandon kepalanya lebih kecil dan bentuknya agak bulat. Pada bagian sirip punggungnya, Pangasius pangasius terdapat patil yang berupa duri keras, sedangkan pada sirip punggung Pangasius polyurandon tidak terdapat patil.

Bila dibandingkan dengan Pangasius sutchi, kedua jenis Pangasius asli Indonesia yang banyak terdapat diperairan Sumatra ini relatif lebih sulit dipijahkan. Karena sangat liar dan sulit beradaptasi sehinga sulit matang gonad jika dipelihara di kolam. Akan tetapi akhir-akhir ini sudah ada yang berhasil membudidayakannya.

Pangasius sutchi mempunyai peluang dan potensi yang cukup baik untuk dikembangkan dengan budidaya dalam karamba jaring apung, karena ikan ini mempunyai syarat hidup yang mudah yaitu tahan terhadap kadar Oksigen terlarut dalam air (DO) yang rendah, tidak memerlukan air deras dan cukup tahan terhadap penyakit.

1 comment:

  1. Waah Enak tuh...:) Sekalian deh ta beramal iklannya ya...:)boleh2 mampir sambil nyicip neh..
    http://weblogbux.blogspot.com/

    ReplyDelete